SSB Ngasem Raya official website | Members area : Register | Sign in

Sepatu Gratis

Management SSB Ngasem Raya memberi bantuan bagi siswanya yang dianggap kurang mampu dari segi ekonomi tetapi mempunyai bakat dalam bermain sepak bola, program ini bertujuan agar bisa meringankan beban bagi orang tua atau wali murid.

BBAK 8 BESAR

Delapan besar Kompetisi Internal Pengkab PSSI Bojonegoro resmi dimulai Sabtu, 19 Nopember 2011, dalam pertandingan pembukaan kelas III dipertandingkan antara Ngasem Raya FC (NRFC) melawan Kepohbaru Putra.

SSB NGASEM RAYA Vs SSB BOJONEGORO MUDA (BM)

Dalam rangka program pemantapan mental bagi siswanya, pengurus Ngasem Raya membuat serangkaian jadwal latih tanding bagi anak didiknya dengan SSB yang ada di Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya.

Hadiah Idul Adha Bagi Pengurus Ngasem Raya

Dalam laga uji coba tadi sore (05/11) dilapangan PSDK Dukohkidul anak-anak mampu memenuhi target menang yang di inginkan pelatih masing-masing Kelompok Umur, dalam laga tadi sore semua kelompok umur mampu memenangkan pertandingan dengan skor cukup tipis yaitu KU 2000/99 menang 2-1, KU 98/97 menang 2-1 dan seakan tak mau kalah dengan yang kecil, Ngasem Raya seniorpun atau yang sering disebut NRFC juga menang tipis 1-0.

Tips Memilih SSB

Sekolah Sepak Bola (SSB) sudah menjamur. Di setiap kota yang kompetisi sepak bolanya berjalan, SSB amat mudah ditemukan. Bagaimana memilih SSB yang berkualitas.

Sabtu, 16 April 2011

Jakarta FC Raih Poin Penuh, Kalahkan Persibo 2-1

Jakarta– Bermain dengan teknik menyerang sejak pluit pertama dibunyikan, Jakarta FC akhirnya memetik kemenangan di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Komposisi serang yang terdiri dari Cornelius Geddy di kiri, Emanuel de Porras di tengah, dan Hendra Bayauw  di kanan,  mampu mengobrak-abrik sektor pertahanan Persibo, yang dikomandani  Aries Tuansyah.  Aries pula yang menyandang ban kapten Persibo.
Dua gol Jakarta FC dipersembahkan oleh Cornelius Geddy  pada menit ke-18, dan Emanuel Matias de Porras pada menit ke-53. Dengan demikian, De Porras makin mengokohkan dirinya sebagai topskor Liga Primer Indonesia (LPI) dengan 10 gol. Sedangkan gol balasan Persibo dicetak Wallacer pada menit ke-90, menjelang injury time.
Laga yang juga disaksikan oleh sekitar 50 orang Boromania Metropolis, pendukung Persibo yang bermukim di Jabodetabek, diawali dengan hujan lebat dan petir yang menyambar. Baru 15 menit laga dimulai, hujan pun reda.
Pada menit ke-5, Hernan Otis melakukan tendangan keras dari jarak sekitar 25 meter, namun berhasil ditangkap kiper Persibo, Rahmat Nofri. Tiga menit kemudian, De Porras melancarkan tendangan geledek. Juga masih di atas mistar gawang.  Tak lama kemudian, serangan dari sektor tengah Jakarta FC, dibantu Ferdi Mose, juga berhasil ditepis kiper Rahmat Nofri.
Gol baru lahir gol pada menit ke-18. Umpan De Porras dari lapangan tengah melambung menuju Cornelius Geddy. Dengan mengandalkan kecepatan, Geddy dengan percaya diri menceploskan bola ke gawang Rahmat. Kedudukan 1-0 untuk tuan rumah.
Persibo bukannya tak mampu mengimbangi permainan tuan rumah. Pada menit ke-20, Iswandi Dai melakukan tendangan jarak jauh yang berhasil ditip kiper Wahyudi.
Kembali De Porras berhasil lolos dari jebakan offside pemain belakang Persibo. Namun, bola tendangannya masih menyamping ke kanan gawang lawan. De Porras juga sempat melakukan sundulan ketika terjadi kemelut di depan gawang, namun bola berhasil ditangkap Rahmat. Menjelang turun minum, pemain belakang Persibo, Eduardo Bissaro, melakukan tendangan bebas, tapi hanya menyamping gawang.
Pada babak kedua, Hamdi Ramdan dan kawan-kawan tidak mengendorkan serangan ke Persibo. Delapan menit setelah babak kedua dimulai, De Porras mencetak gol dari aksi yang mengecoh kiper Rahmat. Gol ini lahir akibat blunder beberapa pemain belakang Laskar Angling Darmo, julukan Persibo.
Lima menit kemudian, giliran Samsul Arif yang mendapat umpan Wallacer, berhasil lolos dari pertahanan Jakarta FC. Ia pun berhasil mengecoh kiper Wahyudi. Namun, gol itu dianulir wasit. Samsul sudah berdiri offside.
Persibo juga nyaris membikin gol, ketika tendangan bebas Eduardo Bissaro pada menit ke-75 membentur mistar gawang. Sebaliknya, umpan samping De Porras di sektor pertahanan Persibo, gagal dimanfaatkan Geddy.
Peluang Geddy kembali tercipta, ketika pada menit ke[-86 ia melakukan aksi solo run dari sayap kiri. Namun, tendangannya berhasil ditangkap kiper Persibo.
Sedangkan gol balasan Persibo terjadi akibat pelanggaran pemain belakang Persibo. Wallacer yang menjadi algojo tendangan bebas, berhasil menyarangkan bola ke gawang Jakarta FC.
Tendangan cukup jauh dengan gaya tendangan pisang itu disambut sorak sorai Boromania yang jumlahnya lebih dominan daripada pendukung Jakarta FC di tribun ekonomi.
Sartono Anwar mengaku dua gol Jakarta FC tersebut terjadi akibat blunder pemainnya. “Tapi, saya tidak mau menyalahkan mereka. Yang salah adalah pelatih,” kata pelatih Persibo itu. Menurutnya, gol itu akibat posisi yang kurang tepat beberapa pemainnya. Selain itu, mereka juga kurang komunikasi dan konsentrasi, khususnya di sektor pertahanan.
Sementara Ardhi Tjahjoko mengungkapkan, Cornelius Geddy memang dibebaskan untuk bereksperimen. “Kita bebaskan Geddy untuk bermain sendiri, bermain lepas,” ungkap Manajer Tim Jakarta FC itu. Meski menang, dia mengaku masih kurang puas dengan performa timnya. Pasalnya, banyak peluang yang terbuang percuma.
Menurut Ardhi, pada babak pertama setidaknya ada tiga peluang emas terjadi. Sedangkan pada babak kedua ada dua peluang. “Tapi, itulah sepakbola yang dinamis,” katanya. Pada laga mendatang, Ardhi akan tetap memasang tiga trisula mautnya, Geddy, De Porras, dan Bayauw, untuk menggedor pertahanan lawan.
Hasil pertandingan lain: Cendrawasih Papua 1-2 Bogor Raya FC. Gol Cendrawasih Papua hasil tendangan penalti Frederik Agius pada menit ke-55. Gol Bogor Raya dicetak Andija Jukic (15’), dan Luciano Ramon Jose Rimoldi (90’). Di Lhoong Raya, Aceh, Aceh United  2-0 Bandung FC. Gol Aceh United dicetak Alain Nkong dari titik penalti (3’), dan gol Yum Dong Jin (61’).
Dari Jatidiri, Semarang: Semarang United 0-1 Persebaya 1927. Gol Persebaya 1927 hasil sundulan Michael Cvetkovski pada menit ke-59. Sedangkan pertandingan antara Bintang Medan melawan Tangerang Wolves sedang berlangsung di Stadion Teladan, Medan. (RIZ)  


Selasa, 12 April 2011

Luciano Leandro Segera Dampingi Sartono Anwar

Jakarta– Lama tak terdengar kabarnya, Luciano Leandro kini kembali ke tanah air dan siap meramaikan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Tentu tidak lagi sebagai pemain, tapi eks pemain Persija dan PSM itu akan merapat ke Persibo sebagai pelatih. Luci – begitu panggilan akrab playmaker asal Brasil ini – akan berbagi tugas dengan arsitek Persibo saat ini, Sartono Anwar.
Sebagai pelatih kepala, asisten pelatih, atau direktur teknik? "Nggak tahulah. Itu yang akan saya bicarakan lebih dulu dengan Sartono," kata Luci saat bertandang ke kantor LPI di The Energy, SCBD, Jakarta, Senin  (11/4) siang.
Luci mengaku sudah lama dikontak LPI untuk menukangi tim yang bermarkas di Bojonegoro itu, tepatnya sekitar Januari lalu. Tapi, karena masih ada urusan di Brasil yang harus diselesaikan, baru kali ini dia bisa datang ke Indonesia.
Eks pelatih Persma dan PSMS ini pun tak sabar ingin segera membesut Akhmad Aries Tuansyah dan kawan-kawan. "Kemarin mereka menang 5-1 ya? Saya tahu Persibo tim hebat. Mereka kan bukan tim baru," ulas pria kelahiran Ma-cae, Rio De Janeiro, Brasil,1 Februari 1967 itu.
Selain Persibo, Luci menyebut Persema, Persebaya 1927, dan PSM sebagai tim kuat di ajang kompetisi LPI. Harus diakui, tim-tim baru akan sulit bersaing dengan mereka. "Mereka kan sudah lama ikut kompetisi, terus pindah ke LPI. Jadi, wajar kalau tim baru agak kesulitan mengimbangi permainan mereka. Tapi, satu dua tahun lagi kekuatannya akan berimbang," papar Luci, yang sementara ini menginap di Hotel Sultan, Jakarta.
Luci menyebut prospek Persibo di kompetisi LPI sangat menjanjikan. Tim yang bermarkas di Stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro, itu punya materi pemain asing dan lokal yang sama-sama bagus.
"Samsul Arif bagus, Carlos Eduardo Bizarro dan Wallacer De Andrade juga bagus," kata pria yang semasa jadi pemai terkenal dengan rambut gondrongnya itu. Kebetulan Eduardo dan Wallacer adalah pemain yang didatangkan Luci dari Brasil, selain Amaral yang kini berkostum Manado United.
 Ferry Kodrat sebelumnya mengatakan, Luciano Leandro adalah orang yang tepat untuk mendampingi Sartono Anwar. “Ia adalah orang yang sangat berpengalaman di sini,” kata CEO Persibo itu. ”Kami harap pengalamannya sebagai pemain, dan kariernya sebagai pelatih Persma dan direktur teknik PSMS, akan berguna untuk Persibo."
www.ligaprimer.co.id